Taeyang Kulture

When The Phone Rings: Episode Akhir yang Hancurkan Segalanya?

Drama Korea When The Phone Rings menjadi salah satu tontonan paling dinanti di awal tahun ini berkat alur ceritanya yang memikat serta chemistry luar biasa antara dua tokoh utamanya, Baek Sa Eon/Baek Yu Yeon dan Hong Hee Ju. Namun, alih-alih berakhir dengan kenangan manis, episode terakhir drama ini justru memicu gelombang kontroversi akibat satu adegan yang menyentuh isu sensitif dan dianggap tidak sesuai dengan kenyataan.

Pada episode terakhir, sebuah scene memperlihatkan narasi, “The ongoing Paltima airstrikes are taking place in Izmael, where Korean nationals have been kidnapped by armed militants.”. Adegan ini menuai kecaman karena dianggap menggiring opini penonton untuk memandang Paltima sebagai musuh dunia. Penggambaran tersebut tidak hanya keliru secara fakta, tetapi juga dinilai tidak sensitif terhadap isu geopolitik yang sedang berlangsung.

Para penonton yang mengetahui konteks konflik sebenarnya merasa bahwa adegan ini berpotensi menciptakan kesalahpahaman. Penggunaan nama-nama yang mirip dengan wilayah nyata semakin memperburuk situasi, memicu kritik keras dari berbagai kalangan, termasuk fans setia drama ini. Banyak yang merasa bahwa adegan ini tidak diperlukan dan hanya merusak reputasi keseluruhan cerita.

Reaksi publik segera terlihat di berbagai platform media sosial. Tagar seperti #WhenThePhoneRings12, #Paltima, #Izmael, #Palestine, #Israel, #지금거신전화는, #MBC, #SHAMEONYOU trending dalam waktu singkat. Para fans mengungkapkan rasa kecewa mereka terhadap pihak stasiun TV (MBC) dan kru produksi, terutama sutradara Park Sang Woo, produser eksekutif Kwon Sung Chang, dan penulis naskah Kim Ji Woon.

Beberapa komentar di media sosial menyoroti bagaimana adegan ini mencederai kenikmatan mereka terhadap drama ini:

for anyone who hasn't watched it, it's better to just boycott it, we all know which country they mean, they don't even bother to cover it up, and they reveal the opposite of the facts that happened #WhenThePhoneRingsEp12 #WhenThePhoneRings

THIS WASN'T NECESSARY #WhenThePhoneRings Izmail & Paltima with Korean hostages? It's a mockery of ongoing Genocide in GAZA. WTH was that even. #WhenThePhoneRingsEp12

bare minimum, one of you three needs to take responsibility for letting this insensitive, genocidal propaganda reach an international audience 1) 김지운 (screenwriter) 2) 권성창 (executive producer) 3) 박상우 (director)

Please make a lot of tweets with Hangul so that this news reaches Korea and the creators of this drama will be responsible immediately.

And when they put Paltima and Izmael on the news that totally turn me off like wtf is that and they intentionally gave us a wrong info. Shame on you !!

•kdm• boikot dulu penulis dan sutradara drama ini, eps yang rame itu eps terakhir pas dramanya uda habis jadi diawal eps gak ada. penonton when the phone rings uda minta kejelasan mbc terkait ini mereka juga bantu speakup dari fanbase yoo yeonseok dan chae soobin uda speakup juga. dibantu juga ya kalian semua untuk mbc bisa speak up kenapa scriptnya kayak gitu.

Fans bahkan menuntut klarifikasi resmi dari pihak produksi dan meminta permintaan maaf atas insiden ini. Mereka juga menyerukan boikot terhadap karya-karya mendatang dari tim produksi jika permintaan mereka tidak dipenuhi.

Di luar kontroversi yang muncul, kisah cinta antara Baek Yu Yeon (Nama aslin Baek Sa Eon) dan Hong Hee Ju sebenarnya memiliki akhir bahagia yang sangat memuaskan. Setelah melalui berbagai konflik emosional dan rintangan, mereka akhirnya bersatu di adegan terakhir yang manis, di mana Baek Yu Yeon dan Hong Hee Ju menjadi pasangan harmonis dengan membuang semua konflik di masa lalu. Momen ini berhasil menyentuh hati para penonton.

Sayangnya, pencapaian ini seolah-olah tersisihkan oleh kontroversi yang mencuat. Para penggemar merasa bahwa kerja keras para aktor dan aktris serta elemen produksi lainnya menjadi kurang dihargai akibat satu keputusan naratif yang tidak matang. Banyak yang menyayangkan bahwa drama yang seharusnya menjadi kenangan indah berakhir dengan catatan pahit.

Apa yang Bisa Dilakukan Fans?

Sebagai penggemar, kita memiliki tanggung jawab untuk menyuarakan pendapat secara konstruktif dan membantu meluruskan kesalahpahaman yang timbul. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Menyebarkan Informasi yang Benar di Media Sosial
    Salah satu cara efektif adalah dengan memberikan klarifikasi mengenai konteks sebenarnya dari konflik yang disinggung di adegan tersebut. Edukasi publik dengan fakta yang akurat dapat membantu mengurangi dampak negatif dari narasi yang salah.
  2. Memboikot Karya Mendatang dari Tim Produksi
    Jika pihak produksi tidak memberikan klarifikasi atau permintaan maaf yang memadai, boikot terhadap karya mereka di masa depan bisa menjadi bentuk protes yang jelas. Hal ini juga memberikan pesan bahwa penonton tidak akan mentoleransi representasi yang tidak bertanggung jawab.
  3. Mendukung Produksi yang Bertanggung Jawab
    Fans dapat mengalihkan dukungan mereka kepada drama-drama yang menunjukkan sensitivitas lebih terhadap isu sosial dan politik. Dengan cara ini, industri hiburan dapat didorong untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan narasi.

Harapan Terhadap MBC dan Tim Produksi

Para penggemar berharap MBC sebagai stasiun TV yang menayangkan drama ini akan segera memberikan tanggapan resmi. Permintaan maaf terbuka dari pihak terkait, termasuk sutradara, produser, dan penulis naskah, sangat diharapkan untuk meredakan kemarahan publik. Selain itu, evaluasi mendalam dalam proses produksi di masa depan juga diperlukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Industri hiburan memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, tanggung jawab untuk menyajikan narasi yang adil dan akurat harus dipegang dengan serius. Adegan-adegan sensitif yang menyentuh isu global tidak seharusnya dimasukkan tanpa riset yang mendalam dan pertimbangan yang matang.

When The Phone Rings seharusnya menjadi salah satu drama yang paling dikenang pada awal tahun ini. Sayangnya, kontroversi terkait episode terakhirnya telah mencoreng reputasi drama ini. Meski demikian, para fans tetap memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan positif di industri hiburan. Dengan menyuarakan pendapat secara bijak dan mendukung karya yang lebih bertanggung jawab, kita dapat memastikan bahwa tontonan favorit kita terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Mari kita jadikan pengalaman ini sebagai pengingat bahwa hiburan tidak hanya soal cerita, tetapi juga tentang tanggung jawab moral dalam menyampaikan pesan kepada dunia.

Share this post