Bandung, 18 Maret 2024 – Kabar duka menyelimuti keluarga tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) di awal pekan ini. Kapal penangkap ikan “2 Haesinho” yang mereka tumpangi terbalik di tengah cuaca buruk di Korea Selatan, merenggut nyawa mereka. Jenazah para korban telah tiba di Indonesia pada Sabtu (16/3) malam, membawa duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Korban dan Keluarga yang Ditinggalkan
Maulana Mansyur (28) dari Sukabumi, Jawa Barat, meninggalkan seorang istri dan dua anak kecil. Mimpi untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya pupus dalam sekejap. R. Arie Permana (27) dari Sumedang, Jawa Barat, baru 6 bulan bekerja di Korea Selatan untuk membantu keluarga. Semangatnya untuk merantau demi masa depan kini terhenti. Safrudin (32) dari Brebes, Jawa Tengah, telah menjadi tulang punggung keluarga selama 4 tahun bekerja di Korea Selatan. Kepergiannya meninggalkan luka besar bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kronologi Kejadian dan Upaya Penyelamatan
Kapal “2 Haesinho” terbalik pada Sabtu (9/3) di tengah cuaca buruk di laut Yeosu Selatan, Korea Selatan. Tim SAR Korea Selatan dengan sigap melakukan operasi pencarian dan berhasil menemukan para korban, namun takdir berkata lain. Ketiga ABK Indonesia tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Pemulangan Jenazah dan Dukungan Pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bergerak cepat dalam membantu proses pemulangan jenazah para korban. Biaya pemulangan ditanggung oleh perusahaan penempatan dan agen penyalur PMI di Korea Selatan.
Pencarian Korban Lain dan Upaya BP2MI
4 ABK lainnya yang merupakan bagian dari kru “2 Haesinho” masih belum ditemukan. BP2MI terus berkoordinasi dengan otoritas Korea Selatan untuk melakukan pencarian, dan memberikan bantuan maksimal kepada keluarga korban.
Kasus Kapal Tenggelam dan Keselamatan PMI
Kasus tenggelamnya kapal penangkap ikan di Korea Selatan bukan kali pertama terjadi. Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan seluruh pihak terkait, untuk terus meningkatkan upaya perlindungan dan keselamatan PMI di luar negeri.
Pemerintah dan Masyarakat Bersatu Melindungi PMI
BP2MI, di bawah kepemimpinan Benny Rhamdani, berkomitmen untuk memperkuat pengawasan dan memastikan keselamatan PMI. Upaya ini perlu diiringi dengan sinergi dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, agen penyalur PMI, dan perusahaan penempatan di luar negeri.
Masyarakat juga dapat berperan aktif dengan memberikan edukasi dan pembekalan kepada para calon PMI, sebelum mereka berangkat ke luar negeri. Kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja dan hak-hak sebagai pekerja migran perlu ditanamkan sejak awal.
Tragedi “2 Haesinho” menjadi pengingat pahit bahwa keselamatan PMI adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, BP2MI, dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu untuk memastikan tragedi serupa tidak terulang kembali.
Mari kita doakan agar para korban yang meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.
Informasi dan Bantuan
Bagi keluarga PMI yang membutuhkan informasi dan bantuan terkait kasus ini, dapat menghubungi:
- BP2MI: +62-21-5367800
- Kemlu: +62-21-3843300
Sources
- Kompas: https://video.kompas.com/watch/1316055/tiga-jenazah-wni-korban-tenggelamnya-kapal-ikan-korsel-tiba-di-indonesia
- Antara: https://www.antaranews.com/berita/4013379/tiga-jenazah-pmi-korban-tenggelam-di-korsel-tiba-di-tanah-air
- Tribunnews: https://www.tribunnews.com/nasional/2024/03/17/3-jenazah-korban-kapal-tenggelam-korsel-tiba-di-indonesia-kepala-bp2mi-semoga-tidak-terjadi-lagi